Minggu, 03 Mei 2009

Menjaga diri dan Keluarga dari Api Neraka

Segala puji bagi Allah yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. Shalawat dan salam teruntuk teladan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan orang-orang yang istiqomah mengikutinya hingga akhir zaman.

Saudaraku...
yang telah menyatakan Aku Ridha Allah sebagai Rabb, Islam sebagai dien, dan Muhammad sebagai Nabi dan Rasul Allah.

Betapa pentingnya bagi diri ini untuk senatiasa melakukan pembinaan pribadi terhadap diri sendiri. Kita harus bisa memaksa diri ini untuk terbiasa melakukan amal shaleh. Kalau bukan diri kita, lalu siapa? terkadang setiap orang sudah sibuk dengan urusannya masing-masing.

Saudara-saudariku yang istiqomah dengan keimanannya

Mari kita mulai dari diri kita untuk bisa menegakkan shalat malam. Kemudian kita ajak orang yang terdekat dengan kita. Keluarga kita. Saudara-saudara kita. Teman-teman kita. dan semua manusia yang bisa terjangkau dengan kita.

Semoga Allah merahmati kita semua. Memberikan kekuatan kepada kita. Memberikan kesehatan. Keselamatan, keberkahan dalam hidup. Menjadi orang yang sukses bukan hanya secara materi dan keilmuan saja tapi secara spiritual kita sukses membangun interaksi yang terdekat dengan Allah. Bahagia di dunia dan akhirat.

Allah berfirman :

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim : 6)

“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.” (QS. Thaha: 132)

Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi. Dan ia menyuruh ahlinya[906] untuk bersembahyang dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Tuhannya. (QS. Maryam: 54-55)

[906]. Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa yang dimaksud dengan ahlinya ialah umatnya.

"Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin[1218], laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar." (QS. Al-Ahzab: 35)

[1218]. Yang dimaksud dengan muslim di sini ialah orang-orang yang mengikuti perintah dan larangan pada lahirnya, sedang yang dimaksud dengan orang-orang mukmin di sini ialah orang yang membenarkan apa yang harus dibenarkan dengan hatinya.

Dari Abu Hurairah juga, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Semoga Allah merahmati seorang pria yang bangun malam kemudian dia shalat dan membangunkan istrinya juga untuk shalat. Jika istrinya enggan bangun, dia memerciki air ke wajah istrinya. Semoga Allah juga merahmati seorang wanita yang bangun malam kemudian dia shalat dan membangunkan suaminya juga untuk shalat. Jika suaminya enggan bangun, dia memerciki air di wajah suaminya.”
(HR. Abu Daud no. 1308, An Nasa’i no. 1610, dan Ibnu Majah no. 1336. Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if At Targib wa At Tarhib no. 625 mengatakan bahwa hadits ini hasan).

‘Aisyah radhiallahu ‘anha mengabarkan: “Adalah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat malam sedangkan aku tidur dalam keadaan melintang di atas tempat tidurnya. Bila beliau hendak shalat witir beliau pun membangunkan aku, maka aku pun mengerjakan witir.”

Ummu Salamah radhiallahu ‘anha, istri beliau yang lain juga berkisah: “Suatu malam Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam terbangun. Beliau bersabda: “Maha suci Allah, fitnah apakah yang diturunkan pada malam ini dan perbendaharaan apakah yang diturunkan pada malam ini? Siapakah yang akan membangunkan para penghuni kamar-kamar itu. Berapa banyak orang yang berpakaian di dunia ini namun di akhirat ia telanjang.”

Suatu malam Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendatanginya dan Fathimah putri Nabi, seraya berkata: “Tidakkah kalian berdua bangun untuk mengerjakan shalat?”

1 komentar:

Loading...